STASIUN TETAP DAN PORTABLE

Stasiun tetap merupakan stasiun yang berada di suatu lokasi dan keberadaannya tersebut tidak dapat dipindah-pindahkan. Sedangkan stasiun bergerak yaitu sebutan untuk alat yang digunakan untuk mengukur frekuensi, dimana keberadaannya dapat dipindah-pindah. Stasiun bergerak sendiri terbagi lagi atas dua bagian yaitu Stasiun Mobile dan Stasiun Portable. Stasiun mobile yaitu mengukur dengan mobil yang telah diperlengkapi dengan alat ukur frekuensi didalamnya. Sementara Stasiun Portable yaitu mengukur dengan sebuah alat yang bernama Spektrum Analyzer.

A. STASIUN TETAP

Slave merupakan suatu alat yang digunakan untuk memonitoring penggunaan frekuensi.  Stasiun tetap (slave) yang ada di Makassar berada di tiga titik stasiun yaitu di Bontomarannu (Balmon SFR Kelas II Makassar), Barombong, dan Biringkanaya.

Penempatan ketiga titik slave ini bertujuan untuk memantau penggunaan frekuensi di kota Makassar, dan mencari gangguan frekuensi dengan lebih mudah. Adapun pencarian gangguan frekuensi tersebut dilakukan dengan menggunakan alat yang bernama Direction Finder, yang ada di masing-masing slave.

       Ketika ketiga Direction Finder di masing-masing Slave diaktifkan, maka titik keberadaan gangguan frekuensi akan lebih mudah diketahui. Metode ini disebut Metode Biring / Triangulasi.

Adapun komponen-komponen yang ada didalam Slave ialah :

             1.   Receiver

       Wideband Receiver (Digital Direction Finder Correlative

       Interferometer VHF-UHF + Mon HF UHF Capabilities)

       DF Multi Channels Receiver System                     

                       

              2.   Sistem Antenna

       Sistem Antena Mon-DF VHF-UHF untuk DF Multi

       Channels Receiver Systems

                       

              3.       Antena Mon HF

                                                                          

  4.      Software Stasiun Pengendali UPT minimal

• Basic Monitoring Software
• Fitur Automatic Recording Spectrum Frequency Radio dan Audio Recording
• Fitur perintah dan pelaporan
• Fitur pengukuran interaktif
• Fitur Penunjukan arah (bearing)
• Fitur pengukuran otomatis
• Fitur evaluasi
• Remote Control Interface
• Data Exchange Interface
• Mapping software

                            

        5.    Sistem Perangkat Pendukung Stasiun Mon-DF  Hardware

• Work station for Regional Control Center (Core i7-2600, 6GB DDR3, 1TB HDD SATA, DVD±RW, VGA Intel HD Graphics 2000 Audio, GbE NIC, Win7 Pro 64 bit plus LED Monitor 19" ) + Licensed Antivirus + Licensed Office 2010 (include MS Access)

• UPS 5000 VA rack mounted w/ Battery    Input Voltage 160- 286V

• Ethenet Surge Arrester

• Rack 19" 42U

• Router VPN ( processor P2020 1066MHz, 2GB RAM, routerOS level 6, dan casing 1U rackmount atau dengan spesifikasi lebih baik )

• Access Door Control

• Microprocessor for sensor hub

• Sensor (sensor, tegangan, kelembapan, suhu, indikator Pintu) + instalasi

• Stabilizer 5 KVA (Ferro Resonant type 220± 2%V output, AC in voltage 170-250 V, Response time: 0.02 s, Separation transformer, 50 Hz, operating temperature: 0-400 C)

• Obstruction Light LED + Photo cell

• 7 ways outlet with surge protector /stop kontak anti petir (7 slot dengan perlindungan tegangan, max energy dissipation 3240 Joules, max spike current 90000 Amps, max spike voltage 6000 Volt) 2 unit per lokasi

             6.     Sistem CCTV

• Indoor CCTV (IP CCTV)
• Network Video Recorder (1 TB)
• Outdoor CCTV (IP CCTV)

            7.      AC split 1 1/2 PK

           

            8.      Silent Genset 5 KVA

            

            9.      Pengadaan radio link (backup link) termasuk instalasi

               Radio link dari Stasiun Mon-DF ke Stasiun Pengendali untuk UPT 
               MAKASSAR meliputi :

• WiFi Radio Outdoor 2 Unit {Processor Specs : Atheros MIPS 24KC, 400MHz; Network Interface: 2 X 10/100 BASE-TX (Cat. 6, RJ-45) Ethernet; Power Supply: 24 V, 1 A POE Supply included; Pole Mounting Kit Included; Enclosure: Outdoor UV Stabilized Plastic; Shock and Vibration: ETSI3000-019-1.4; Wireless Approvals: FCC Part 90Y; RF Connector: 2xRP-SMA and 1xSMA (waterproof); TX output power 21-27 dBm}

• Antenna 2 unit ( dish with radome; Frequency Band 5 GHz; Gain 30 dBi; Dual linear polarization; pole mount, bracket and weather jumpers bracket)

• Load balance broadband Router 1 unit (1 fixed WAN port + 1 fixed LAN port + 3 Changeable WAN/LAN Ports + 1 RJ-45 Console Port, Load Balance Router atau dengan spesifikasi lebih baik) untuk Stasiun Pengendali dan 3 Stasiun Mon-DF

• Network Management Software

• LAN surge protector for UTP Cable to Outdoor Unit

B. STASIUN PORTABLE

Spectrum analyzer merupakan alat yang cukup penting dan sering digunakan oleh beberapa orang di masa sekarang ini. Terlebih lagi untuk mereka yang sering melakukan pointing antena. Karena spectrum analyzer sendiri memiliki fungsi untuk :

1. Mengukur sinyal transmisi (mengarahkan antena parabola ke satelit yang akan digunakan)
2. Perencanaan dan pengujian rangkaian frekuensi radio
3. Melakukan pengetesan performa alat transmisi satelit dan quality & control
4.  Mengukur modulasi, distorsi, dan juga dapat digunakan untuk mengukur tingkat kebisingan

 

Penggunaan alat ukur Spectrum Analyzer di Indonesia masih cukup tinggi, terutama pada perusahaan-perusahaan yang bergerak dibidang jasa telekomunikasi seperti:

• Operator selular
• Operator satelit
• Lembaga penelitian/laboratorium elektronika dan telekomunikasi
• Balai pengujian perangkat telekomunikasi
• Lembaga pemerintah yang mempunyai wewenang untuk memonitor penggunaan  frekuensi seperti Postel (Pos Telekomunikasi) dan DisHub (Dinas Perhubungan).

Dengan mengetahui distribusi energi sepanjang spektrum frekuensi, maka akan diperoleh informasi yang lainnya seperti :

• Lebar bidang frekuensi (bandwidth)
• Efek berbagai jenis modulasi
• Pembangkitan sinyal yang  palsu
• Bentuk gelombang kotak (square wave) dan gelombang bergigi